Sunday, 26 January 2014
Better than Love
Seemed impossible, seemed absurd
I didn’t even know you before
Kept my distance, closing in
I don’t mind caressing your skin
What did you say, what did you do?
Somehow, I feel I’m enchanted by you
Flying high on a mountain high
Suddenly you look as bright as the sky
Something old, something new
Something I didn’t thought could be true
Have I forgotten, or have I never
Felt like this, as light as a feather
Not interested in love,but I’m attracted to you
I hope that you feel the same way too
A little too fast but way too long
Though I’m not sure where I belong
Something old, something new
Something I didn’t thought could be true
Love’s too strong and a bit cliché
For now this is enough, I’ve got a long way
Something old, something new
Something I didn’t thought could be true
I’m afraid to ask but I need to know
Would you want me to stay?
Or would you want me to go?
“These are my fee——lings…
(These are my…
I hope you’ll understand…
(understand…)
(feelings…)
It might not be much,
but it’s more than I can spend….”
~from Sherina~ ♥
Friday, 17 January 2014
Gagal ke KL
Harusnya kalau sesuai rencana hari ini saya sedang ada di Melaka, tapi kenyataannya saya justru di atas kasur dengan badan agak meriang *fyhh...
Di awal tahun 2014 ini tanggal 17 Januari saya dan satu teman saya mempunyai tiket pesawat promo untuk penerbangan Jakarta-Kualalumpur PP seharga Rp 380.000 yang saya beli setahun lalu *hahahha. Saking lamanya jarak antara tanggal beli dan jadwal keberangkatan, saya sempat sampai lupa lho x.x.
Sayangnya memang resiko sih beli tiket pesawat jauh-jauuuuuuuuhhhhh hari sebelum jadwal keberangkatan. Ya jadinya kayak sekarang ini ni....
Bulan November dipindah ke Bandung dengan rencana golive projek di bulan Januari. Rencana golive di bulan itu tadi membuat saya jauh-jauh hari bilang ke teman saya kalau kemungkinan saya nggak jadi ikut ke KL karena takut cuti nggak di-approve. Teman saya bilang nggak masalah, dia berani solo travelling, dan saya lega. Tapi tetap saja saya masih berusaha supaya saya bisa ke sana sehingga akhirnya di bulan Desember saya sudah meminta cuti ke Pak PM, padahal masih sebulan lebih dari jadwal keberangkatan. Lalu setelah cuti di-approve dengan bahagianya saya beli tiket KL-Bandung seharga Rp 400.000-an (mumpung promo) untuk tanggal 20. Sebenarnya sesuai tiket saya harus balik ke Jakarta tanggal 21 tapi karena nggak enak kalau kelamaan cuti jadilah beli tiket pulang lagi *pikir saya waktu itu.
Berhasil dapat approve cuti dan tiket balik KL-Bandung itu artinya saya dan teman saya siap berangkat!.
Hingga tiba-tiba....
H-17 teman saya bilang kalau dia diterima di tempat kerja baru dan belum pasti bisa ikut atau tidak *huaaaaaaa. Feeling gagal ke KL langsung muncul. Kalau ada kata-kata "liat ntar" itu berarti 60 persen nggak jadi. Oke mau nggak mau saya musti buat plan B, berangkat sendiri ke KL. Tapi......agak takut juga sih, trus nggak ada yang moto-in hihi, nggak ada yang buat diajak ngobrol, nggak asik..... tapi penasaran!
Penasaran juga pengen ngerasain gimana jadi solo traveller hohoo. Saat itu saya masih sangat berharap teman saya bisa ikut! *plisplis
Lalu...
H-3 teman saya mengatakan kalau dia fix nggak bisa ikut ke KL karena harus ngerawat ayahnya pasca keluar dari rumah sakit. Baiklah....saya nggak bisa memaksakan dia untuk tetap ikut.
Malamnya setelah teman saya bilang batal, ntah kenapa tiba-tiba saya punya keberanian untuk solo travelling. Saat itu juga saya langsung menyusun itinerary, mencari hostel, dan transportasi selama di sana dll.
H-2 Saya bilang ke orangtua saya kalau saya mau
Ntah kenapa selama ini kalau orangtua sudah mengatakan "Jangan...", keraguan saya makin bertambah. Misalnya awalnya saya yakin dari 90 persen tiba-tiba bisa jadi 40 persen kalau orangtua saya sudah bilang "Jangan....", "Nggak usah..." dst. *hmph.
Oke...., saya maklumi sikap orangtua saya itu apalagi saya perempuan. *kalau saya jadi orangtua saya juga sepertinya akan melarang hehe. Tapi....saya juga bukan anak kecil sih sebenarnya, 23 tahun lho *yakan?
Setelah dipikir-pikir akhirnya saya putuskan untuk tidak berangkat! alasannya cuman satu, saya nggak mau egois. Saya sudah membayangkan kalau saya dengan beraninya ke KL seorang diri pasti orangtua saya bakal kalang kabut dsb.
Meski agak sedih juga menyiayiakan tiket promo, dan kesempatan ini tapi ":Yasudahlah... " :(.
Hikmahnya saya malah nggak enak badan dan hari Senin ada acara workshop untuk projek baru :)
Monday, 13 January 2014
Melarikan Diri ke Thailand- Part 7 (Mari Pulang!)
Tanggal 17 September adalah hari terakhir kami di Thailand. Akhirnya kami akan segera pulang ke negeri tercinta :* .Pagi-pagi kami sudah bersiap-siap cantik menunggu abang-abang dari agen menjemput kami di hostel :)). Supaya bertenaga kami sarapan dulu, saya membeli nasi kotak dan satu cup thai tea. Dengan terbelinya sarapan itu, officially uang bath saya habis. *ketokpalu hahaha.
Foto-foto dulu sama icon-nya Line. Kata Pipit "Laks...item lo kayak Brown".
Hahahaha.... innocent sama setia dong gue.
Nasi kotak plus thai tea dari sevel.
Muka bahagia mendapatkan makanan enak dan murah.
Oiya...nasi kotak itu memang nggak ada label halalnya :( tapi Insya Allah dengan sebelumnya membaca komposisi bahan makanan, moga nasi ayam ini nggak pake bahan baku yang aneh-aneh :(. Amin..
Tepat pukul setengah delapan pagi kami dijemput oleh abang-abang dari agen tersebut *beneran abang-abang lho kekeke. Kami ternyata harus berjalan menuju Khaosan road karena mobilnya berada di sana. Selain kami ada tujuh penumpang lain yang juga menggunakan mobil dari agen ini untuk tujuan yang sama tentunya, Bandara.
Perjalanan dari Khaosan road hingga bandara ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Bandara yang kami tuju adalah Don Mueang International Airport, bandara nya nggak terlalu besar seperti bandara utama nya, Suvarnabhumi.
Foto-foto dulu sama icon-nya Line. Kata Pipit "Laks...
Hahahaha.... innocent sama setia dong gue.
Sambil menunggu boarding gate dibuka.
Di dalam bandara
Tepat pukul 11.30 pesawat kami meninggalkan landasan, jadi kira-kira pukul 15.00 pesawat akan tiba di Jakarta.
Selesai juga akhirnya pelarian diri selama tujuh hari di Thailand. Di sana saya mendapatkan banyak pengalaman baru, dan tanpa agen perjalanan ternyata kami bisa! *hihi meskipun target saya untuk sampai ke Chiang Mai, Pataya, Chiang Rai nggak tercapai tapi saya sudah cukup puas berada di dua kota negera gajah putih itu.
Begitu pesawat berada di atas kepulauan Indonesia, I'm so happy! *sambil liat pemandangan dari jendela pesawat, karena menurut saya Indonesia itu masih yang paling cantik :*.
Dan welcome to Soekarno Hatta Airport..... begitu sampai langsung sms Ibu, ngasih tahu kalau anak perempuannya yang lucu ini sudah kembali dari pelarian diri. Pesan balasan dari Ibu "Alhamdulillahhh......" *Peace v
Saturday, 11 January 2014
Melarikan Diri ke Thailand-Part 6 (Random keliling Bangkok)
"Malam ini saya harus posting sesuatu,,,kayaknya otak saya malam ini butuh dialihkan ke aktivitas lain"
Sebelum melakukan perjalanan random di hari ke-enam, saya berulang kali menghitung uang yang sudah sangat menipis sambil menghitung anggaran pengeluaran untuk dua hari terakhir di Bangkok. *harus cukup uangnya!.
Rencananya pagi ini di hari senin kami akan mengunjungi Vimanmek Mansion, yaitu semacam tempat kediaman Raja Thailand. Kami memang sengaja ke sana karena tiket masuk ke Vimanmek Mansion gratis, sudah include tiket Grand Palace. Yah...hari ini kami memang sengaja mengunjungi tempat-tempat wisata gratis dan murah hahaha. Dari kawasan Khaosan road kami menggunakan bus no 70 dengan harapan bis tersebut gratis, tapi....ternyata kami harus bayar 13 bath karena bis-nya AC hihihi, gila ya hari-hari terakhir di sini kami memang perhitungan banget :p.
Di perjalanan kami meminta si ibu kondektur untuk memberi tahu letak Vimanmek Mansion, si Ibu menjawab dengan bahasa Thailand yang ntah apa itu artinya sambil ngangguk-ngangguk. Oya sebagai informasi dari mulai bus yang udah tua, nggak ada AC sampai bus AC, kondektur bus nya kebanyakan wanita dengan memakai seragam tersendiri, keren ya *langsung inget metromini Jakarta.
Saat itu kami pikir Ibu kondektur tadi pasti tahu maksud kami jadi kami tenang-tenang aja sambil melihat jalanan sekitar dan ngantuk-ngantuk dikit karena pengaruh AC.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba kami sudah sampai di terminal, lalu kami bertanya lagi letak Vimanmek Mansion, dan ternyata Ibu kondektur itu sepertinya baru tahu maksud nama tempat yang akan kami tuju itu "Oh Vimanmek mansion, yah mbak udah kelewat tadi...." kira-kira itulah jawabannya. Akhirnya kami di suruh turun untuk naik bis no 70 lagi *heh?
Di bis no 70 dari terminal tadi kami cukup membayar 11 Bath. Dengan harapan nggak terlewat lagi saya mengamati setiap papan informasi, tapi ternyata masih aja kelewatan. Kami lalu turun di dekat Dusit Zoo, karena saya sempat melihat papan petunjuk ke arah Vimanmek Mansion. Menuju Vimanmek Mansion ini memang gampang-gampang susah karena letaknya ternyata tidak dilewati langsung bis no 70 tadi jadi masih harus jalan kaki juga.
Tepat di seberang Dusit Zoo terdapat Ananta Samakhom Throne Hall *baru tahu namanya setelah searching di om google". Bangunan bergaya Eropa ini ternyata adalah museum dan sering digunakan untuk acara kenegaraan. Sebenarnya kami bisa masuk secara gratis dengan menunjukkan tiket Grand Palace tapi sayangnya museum ini tutup di hari Senin *hufh.
Puas menikmati suasana rumah yang teduh dan bikin ngantuk, kami berjalan menuju MBK. Selama di Bangkok berarti untuk kedua kalinya kami ke MBK. Apalagi kalau bukan untuk sholat dan makan serta beli Thai tea buat oleh-oleh.
Salah satu restoran yang wajib dikunjungi oleh umat muslim ketika di MBK adalah Yana Restaurant yang letaknya berada di lantai lima. Selain karena restoran ini berlabel halal, masakannya juga enak.
Akhirnya karena semakin malam kami berdua memutuskan kembali ke hostel untuk makan malam dan packing-packing tentunya.
Sebelum melakukan perjalanan random di hari ke-enam, saya berulang kali menghitung uang yang sudah sangat menipis sambil menghitung anggaran pengeluaran untuk dua hari terakhir di Bangkok. *harus cukup uangnya!.
Rencananya pagi ini di hari senin kami akan mengunjungi Vimanmek Mansion, yaitu semacam tempat kediaman Raja Thailand. Kami memang sengaja ke sana karena tiket masuk ke Vimanmek Mansion gratis, sudah include tiket Grand Palace. Yah...hari ini kami memang sengaja mengunjungi tempat-tempat wisata gratis dan murah hahaha. Dari kawasan Khaosan road kami menggunakan bus no 70 dengan harapan bis tersebut gratis, tapi....ternyata kami harus bayar 13 bath karena bis-nya AC hihihi, gila ya hari-hari terakhir di sini kami memang perhitungan banget :p.
Di perjalanan kami meminta si ibu kondektur untuk memberi tahu letak Vimanmek Mansion, si Ibu menjawab dengan bahasa Thailand yang ntah apa itu artinya sambil ngangguk-ngangguk. Oya sebagai informasi dari mulai bus yang udah tua, nggak ada AC sampai bus AC, kondektur bus nya kebanyakan wanita dengan memakai seragam tersendiri, keren ya *langsung inget metromini Jakarta.
Saat itu kami pikir Ibu kondektur tadi pasti tahu maksud kami jadi kami tenang-tenang aja sambil melihat jalanan sekitar dan ngantuk-ngantuk dikit karena pengaruh AC.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba kami sudah sampai di terminal, lalu kami bertanya lagi letak Vimanmek Mansion, dan ternyata Ibu kondektur itu sepertinya baru tahu maksud nama tempat yang akan kami tuju itu "Oh Vimanmek mansion, yah mbak udah kelewat tadi...." kira-kira itulah jawabannya. Akhirnya kami di suruh turun untuk naik bis no 70 lagi *heh?
Di bis no 70 dari terminal tadi kami cukup membayar 11 Bath. Dengan harapan nggak terlewat lagi saya mengamati setiap papan informasi, tapi ternyata masih aja kelewatan. Kami lalu turun di dekat Dusit Zoo, karena saya sempat melihat papan petunjuk ke arah Vimanmek Mansion. Menuju Vimanmek Mansion ini memang gampang-gampang susah karena letaknya ternyata tidak dilewati langsung bis no 70 tadi jadi masih harus jalan kaki juga.
Tepat di seberang Dusit Zoo terdapat Ananta Samakhom Throne Hall *baru tahu namanya setelah searching di om google". Bangunan bergaya Eropa ini ternyata adalah museum dan sering digunakan untuk acara kenegaraan. Sebenarnya kami bisa masuk secara gratis dengan menunjukkan tiket Grand Palace tapi sayangnya museum ini tutup di hari Senin *hufh.
Selain Ananta Samakhom Throne Hall, ada juga museum The Royal Elephant National. Kalau menurut saya sih kawasan dusit ini mirip kawasan medan merdeka-nya
Jakarta karena di sana juga terdapat beberapa kantor pemerintahan, dan Istana raja.
Numpang foto..
Daripada nyasar lagi akhirnya kami bertanya ke salah satu penjaga gedung pemerintahan di sana tentang letak Vimanmek Mansion. Bapak penjaga ini justru menjawab kalau Vimanmek Mansion tutup di hari Senin *apa! Kami langsung cek tiket masuknya dan tepat! di tiketnya tertulis kalau tempat itu tutup di hari senin. Udah dibela-belain ke sini pakai acara nyasar pula, tapi ternyata tutup, gagal misi hari ini x.x. Dan menurut informasi random yang saya baca ternyata memang hari Senin adalah hari tutupnya museum di seluruh dunia.
Baiklah karena sudah sampai di dekat Vimanmek akhirnya kami tetap berusaha mencari letak bangunan itu berada, setidaknya bisa mengurangi rasa penasaran kami.
Meskipun tutup yang penting ada fotonya :p.
Dari Vimanmek Mansion kami berjalan kaki tanpa arah menuju pemberhentian bis terdekat berdasarkan feeling. Kenapa berdasarkan feeling? selain tanpa GPS, kekuatan feeling ini musti dikeluarkan karena jalanan di sekitar Vimanmek ini sangat sepi, belum lagi penjaga gerbang Vimanmek yang kami tanyai tidak mengerti bahasa Inggris X.X.
Setelah beberapa ratus meter akhirnya kami menemukan pemberhentian bis dan tujuan kami berikutnya adalah ke MBK dan Jim Thompson house museum. Untungnya di pemberhentian bis itu ada calon penumpang yang akan pergi ke daerah Siam, dekat dengan MBK jadi kami bisa ikutan tanpa khawatir nyasar hihihi...
Sebelum kami ke MBK, kami menuju Jim Thompson yang letaknya tidak jauh dari MBK. Jim Thompson House Museum adalah rumah tradisional milik orang kebangsaan Amerika yang juga pengusaha kain sutra terkenal di Thailand. Rumahnya dijadikan museum yang berisi barang-barang antik yang ditemukan oleh Jim Thompson dari beberapa negara dan yang paling menarik menurut saya sih dari tempat ini arsitektur rumahnya yang cozy dan artistik banget. Tiket masuk ke Jim Thompson HM ini hanya 50 Bath untuk pengunjung yang berusia maksimal 25 tahun.
Disuguhkan tarian dan cara pengolahan kain sutera secara tradisional
Setelah membayar tiket pengunjung akan dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu kami semua akan dipandu oleh seorang tour guide yang akan memberikan informasi mengenai setiap sudut ruangan, barang-barang antik yang ada di dalam rumah Jim Thompson, dan informasi tentang keberadaan Jim thompson yang tidak diketahui sampai saat ini *misteriiii....
Rumahnya adem banget
Sayangnya saya tidak punya dokumentasi isi di dalam rumah karena memang dilarang.
Salah satu restoran yang wajib dikunjungi oleh umat muslim ketika di MBK adalah Yana Restaurant yang letaknya berada di lantai lima. Selain karena restoran ini berlabel halal, masakannya juga enak.
Tom Yam Thailand yang nyummmiii,,, *slrrp
Sepulangnya dari MBK, uang kami benar-benar di level waspada, kalau di rupiahkan uang saya paling sekitar 70 ribu *ketawa miris. Gila ini beneran siap nge-gembel haha. Bisa aja sih kami menukarkan uang rupiah yang juga sedikit ini tapi pasti dihargai murah T.T.
Tujuan kami selanjutnya dan bisa dibilang tujuan terakhir selama di Bangkok adalah menikmati Wat Arun di malam hari yang katanya lebih keren daripada siang hari *penasaran. Seperti biasa saat berada di pemberhentian bis artinya kami harus bertanya ke penduduk lokal tentang nomor bis ke tempat tujuan kami itu *malu bertanya sesat di jalan.
Setelah berada di dalam bis beberapa menit kemudian bis berhenti dan semua penumpang diturunkan! Saat menurunkan penumpang, pak supir berusaha menjelaskan tapi sepertinya cuman kami yang nggak tahu alasan kenapa semua penumpang diturunkan di pinggir jalan seperti ini * oh bahasa Thailand saya nggak ngerti sama sekali*. Okee...untuk kedua kalinya selama di Thailand kami diturunkan sebelum sampai di tujuan *menghela nafas. Saya dan Pipit lagi-lagi celingak-celinguk, tanya ke Ibu-Ibu juga nggak ngerti bahasa Inggris, alhasil kami berjalan tanpa arah lagi untuk menuju Thien Pier, Wat Arun. Saat nyasar di luar negeri sepertinya penyelamat kami terakhir adalah Pak Polisi, Yap...kami menuju ke pos polisi dan syukurlah Bapak Polisi di sana lumayan jago berbahasa Inggris :*. Pak Polisi menyuruh kami untuk berjalan kaki terlebih dahulu karena dari tempat kami berdiri tidak ada bis yang langsung menuju ke Thien Pier, Wat Arun.
Di tengah perjalanan
Dan akhirnyaaa...... sampai juga kami di Wat Arun. Pemandangan Wat Arun di malam hari ini memang keren. Lampu kuning yang menyorot ke patung serta wat di sana membuat tampilan mereka di malam hari kelihatan lebih "Wah". Suasananya sangat berbeda dengan siang hari pastinya, lebih tenang karena di sekitar saya cuman ada empat pengunjung. Nggak sia-sia deh jalan kaki sampai nyasar-nyasar buat kesini *langsung lari-lari berasa Wat punya sendiri.
Guardian Giant kelihatan lebih "hidup"
Wat Arun jadi mirip Menara Eiffel
Akhirnya karena semakin malam kami berdua memutuskan kembali ke hostel untuk makan malam dan packing-packing tentunya.
Said goodbye to Wat Arun
Untuk menuju ke Khaosan Road dari Tha Thien Pier kami naik bis dengan tarif 11 Bath *lupa nomor bis nya. Setelah sampai di kawasan Khaosan road kami menuju ke salah satu agen perjalanan untuk memesan mobil ELF ke Airport dengan tarif 110Bath/org. Kami sengaja memilih naik ELF tersebut karena lebih murah tentunya dibandingkan jika naik taksi dan lebih cepat serta nggak ribet dibandingkan jika naik bis umum. Keuntungan lainnya kami akan dijemput dari hostel jadi nggak mungkin telat.
Sampai di hostel kami langsung packing karena besok, jam 8 pagi kami harus sudah siap menuju airport. Rasanya malam itu saya ingin segera pulang ke Jakarta setelah melihat uang Bath yang ada hanya cukup untuk beli nasi kotak di sevel dan air mineral :DDD.
Wednesday, 1 January 2014
Selamat tahun baru 2014
Malam pergantian tahun baru kali ini saya habiskan di Bandung lagi. Jika malam pergantian tahun kemarin saya habiskan dengan bekerja sambil menikmati car free night Jakarta, malam tadi saya menikmatinya dengan adek saya dan sedikit kerjaan hahaha......
Seperti biasa saya ingin me-review apa aja yang sudah terjadi di tahun 2013.
Januari
Januari tahun kemarin saya sempat merasakan suasana banjir di Jakarta. Lalu selama empat hari berada di hotel dengan lembur kerjaan tiap hari yang membuat saya akhirnya batal ke Gunung Papandayan huhu. Oya bulan ini bisa saya sebut juga sebagai bulan hunter. Yap... hunting tiket promo pesawat ke luar negeri hahaha
Februari
Di bulan ini saya mulai berusaha mencari sesuatu yang baru. Meski sempat malas-malasan untuk mendapatkan "cinta"-nya tapi dengan dukungan orangtua saya akhirnya kembali bersemangat. Itu kenapa saya merasa tahun 2013 ni akan ada perubahan besar dalam hidup saya hehe.
Setelah beberapa bulan nggak merasakan suasana pantai, akhirnya saya merasakannya kembali ketika kantor mengadakan outing ke Pulau Ayer di kepulauan seribu.
Btw i miss u guys...
Maret
Awal bulan saya harus cepat-cepat pindah kosan. Kenapa? karena kosan saya mau gusur hahaha... untungnya ada bangunan kosan baru dekat kosan lama ini. Beginilah nggak enaknya ngekos di lokasi yang berada dekat kawasan gedung-gedung bertingkat.
Di akhir bulan saya akhirnya bisa melarikan diri ke Karimun Jawa. Yee.. akhirnya rasa penasaran tentang Karimun Jawa dari jaman kuliah terjawab sudah hihi. Di sana saya berkenalan dengan teman-teman baru. Lalu, saya juga dapat kabar gembira dari perjuangan mendapatkan "cinta"-nya hahaha *bahasanya lebay ya..
April
Saya pindah projek. Di bulan ini saya mempersiapkan diri untuk pendakian ke Gunung Semeru dari mulai lari di Senayan sampai membeli perlengkapan alat gunung yang lumayan mahal. Untuk melatih diri biar nggak kaget waktu ke Semeru, sebenarnya saya akan mendaki Gunung Gede dulu yang katanya cocok untuk pemula tapi menjelang hari H saya justru sakit. Yap akhirnya untuk kedua kalinya batal ke gunung :(.
Mei
Setelah sebelumnya galau akhirnya saya pindah ke BSD. Itu artinya saya pindah kosan lagi.... pindah kosan itu sesuatu yang amat sangat menyebalkan, sumpah! Apalagi saya udah merasa betah di kosan sebelumnya. Tapi kerennya, di kosan baru itu saya nggak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan di sana *mulai betah.
Di awal bulan akhirnya saya ke Semeru juga. Seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, Semeru itu keren banget! Pengalaman pertama yang nggak mungkin dilupakan sampai-sampai ke kantor sambil pasang masker karena muka gosong tingkat tinggi hahaha....
Perjuangan mendapatkan "cintanya" juga makin dekat lho, tinggal selangkah lagi. Di bulan ini saya sudah membayangkan bahagia dan sedihnya jika saya diterima.
Juni
Bulan penuh kegalauan karena menunggu jawaban. Meski kosan di BSD, ternyata saya harus ke client setiap hari yang lokasinya di Fatmawati T.T. Baru kali ini merasakan kerja di lokasi yang jaraknya jauh dari kosan. Untung aja ada teman yang bisa dijadikan sebagai boncengers hehehe.
Juli
Dan ternyata saya ditolak. Sedih pastinya tapi untungnya weekend di awal bulan ini saya pergi ke Sawarna bersama teman-teman*yeeee setidaknya mengobati kegalauan. Perjalanan ke Sawarna ini ternyata lama banget ya.. semacam menelusuri daerah Banten hahaha, belum lagi Pipit dengan kerennya mencoba menyetir mobil, padahal saya belum pernah ngeliat dia bawa mobil sebelumnya ditambah lagi dia bilang kalau terakhir nyetir mobil itu pas dia SMA *ini horror banget. Sebagai co-pilot yang duduk di samping pilot, saya berkali-kali baca doa tapi akhirnya saya tertidur.... *lanjutkan Pit :p.
Beberapa hari kemudian bulan ramadhan. Alhamdulillah bertemu lagi...
Dan pastinya di bulan Juli ini saya berulang tahun ke 23, sedih juga karena makin tua.
Agustus
Awal bulan ini saya pindah kosan lagi! Nggak mungkin saya tetap meneruskan kosan di BSD padahal saya harus ke mega kuningan tiap hari. Sebagai anak kosan, ngekos di tempat yang jauh dari lokasi kerja itu nggak worth it banget, udah macet, capek, biaya transportasinya juga membengkak, masalah seperti ini harus dihindari.
Bulan ini alhamdulillah bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri lagi dan entah kenapa di saya merasa doa saya selama bulan ramadhan dikabulkan :). Lalu akhir bulan untuk kedua kalinya saya pergi ke Singapore. Salah satu hikmah karena ditolak adalah bisa pergi ke Singapore lagi haha...
September
Dua minggu setelah saya pergi ke Singapore, saya melarikan diri ke Thailand *yeee. Setelah berbulan-bulan menunggu akhirnya sukses sampai juga di negara yang nggak pernah dijajah ini. Tapi sepulangnya dari sana, saya mendapatkan musibah yang bikin nyesek, kecurian! Tas kerja beserta isinya raib. Isinya apa aja? Laptop, harddisk 500GB, token, buku tabungan. Nggak banyak kan? Tapiii isi laptop dan harddisknya ituuuuu...... foto-foto, file dokumen dari jaman kuliah sampai sekarang termasuk foto di Singapore, sampai kerjaan semuanya hilang tak bersisa *fix nangis semaleman. Kehilangan terbesar tahun ini.
Oktober
Bahagia, sedih, pikiran nggak fokus, dan merasakan perasaan baru. Di pertengahan bulan saya pergi ke Surabaya dan sekitarnya. Pertama kalinya melewati jembatan suramadu, lalu ke Coban rondo di Batu. Perjalanan singkat sih tapi menyenangkan karena bersama Ibu, Bapak, Kakak, Adek, dan, Nenek yang meskipun sudah "sepuh" tapi tetap lincah.
November
Goodbye Jakarta... maaf harus pindah ke Bandung :(. Entah kenapa selalu saja di saat saya mulai betah berada di suatu tempat lalu saya harus pindah. Meninggalkan Jakarta, artinya pindah kosan lagi tentunya, meninggalkan hiruk pikuk Jakarta serta teman. Ada sedih dan senangnya juga hehe.
Yap...awal bulan saya kembali hidup di Bandung, kota yang penuh kenangan. Bersama adek saya, weekend saya habiskan dengan jalan-jalan haha...
Desember
Nggak terasa udah di penghujung tahun...
Merasakan kembali musim hujan di Bandung yang memang dingin banget.
Malam tahun baru ini saya habiskan untuk menikmati pesta kembang api di depan lapangan gasibu-gedung sate. Kosan di Bandung ini memang strategis banget, cukup jalan kaki udah kelihatan deh keramaian malam tahun baru. Tentunya di tahun baru 2014 ini saya memiliki satu harapan yaitu lebih bahagia. Simpel kan? Haha... meskipun hanya dua kata tapi harapan yang sangat powerfull. Menjadi orang yang lebih bahagia dengan hidupnya termasuk kerjaan, cinta, keluarganya. Yapp...semoga saya bisa lebih bahagia. Aaaamiiiinnnn.....
Sebenarnya saya malah sedih lho kalau tahun baru seperti ini tapi tetap harus optimis ... :(
Selamat tahun baru 2014.....
Di awal bulan akhirnya saya ke Semeru juga. Seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, Semeru itu keren banget! Pengalaman pertama yang nggak mungkin dilupakan sampai-sampai ke kantor sambil pasang masker karena muka gosong tingkat tinggi hahaha....
Perjuangan mendapatkan "cintanya" juga makin dekat lho, tinggal selangkah lagi. Di bulan ini saya sudah membayangkan bahagia dan sedihnya jika saya diterima.
Unforgettable Semeru
Juni
Bulan penuh kegalauan karena menunggu jawaban. Meski kosan di BSD, ternyata saya harus ke client setiap hari yang lokasinya di Fatmawati T.T. Baru kali ini merasakan kerja di lokasi yang jaraknya jauh dari kosan. Untung aja ada teman yang bisa dijadikan sebagai boncengers hehehe.
Juli
Dan ternyata saya ditolak. Sedih pastinya tapi untungnya weekend di awal bulan ini saya pergi ke Sawarna bersama teman-teman*yeeee setidaknya mengobati kegalauan. Perjalanan ke Sawarna ini ternyata lama banget ya.. semacam menelusuri daerah Banten hahaha, belum lagi Pipit dengan kerennya mencoba menyetir mobil, padahal saya belum pernah ngeliat dia bawa mobil sebelumnya ditambah lagi dia bilang kalau terakhir nyetir mobil itu pas dia SMA *ini horror banget. Sebagai co-pilot yang duduk di samping pilot, saya berkali-kali baca doa tapi akhirnya saya tertidur.... *lanjutkan Pit :p.
Beberapa hari kemudian bulan ramadhan. Alhamdulillah bertemu lagi...
Dan pastinya di bulan Juli ini saya berulang tahun ke 23, sedih juga karena makin tua.
Awesome Sawarna
Agustus
Awal bulan ini saya pindah kosan lagi! Nggak mungkin saya tetap meneruskan kosan di BSD padahal saya harus ke mega kuningan tiap hari. Sebagai anak kosan, ngekos di tempat yang jauh dari lokasi kerja itu nggak worth it banget, udah macet, capek, biaya transportasinya juga membengkak, masalah seperti ini harus dihindari.
Bulan ini alhamdulillah bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri lagi dan entah kenapa di saya merasa doa saya selama bulan ramadhan dikabulkan :). Lalu akhir bulan untuk kedua kalinya saya pergi ke Singapore. Salah satu hikmah karena ditolak adalah bisa pergi ke Singapore lagi haha...
my second time visited Singapore
September
Dua minggu setelah saya pergi ke Singapore, saya melarikan diri ke Thailand *yeee. Setelah berbulan-bulan menunggu akhirnya sukses sampai juga di negara yang nggak pernah dijajah ini. Tapi sepulangnya dari sana, saya mendapatkan musibah yang bikin nyesek, kecurian! Tas kerja beserta isinya raib. Isinya apa aja? Laptop, harddisk 500GB, token, buku tabungan. Nggak banyak kan? Tapiii isi laptop dan harddisknya ituuuuu...... foto-foto, file dokumen dari jaman kuliah sampai sekarang termasuk foto di Singapore, sampai kerjaan semuanya hilang tak bersisa *fix nangis semaleman. Kehilangan terbesar tahun ini.
Escape to Thailand
Oktober
Bahagia, sedih, pikiran nggak fokus, dan merasakan perasaan baru. Di pertengahan bulan saya pergi ke Surabaya dan sekitarnya. Pertama kalinya melewati jembatan suramadu, lalu ke Coban rondo di Batu. Perjalanan singkat sih tapi menyenangkan karena bersama Ibu, Bapak, Kakak, Adek, dan, Nenek yang meskipun sudah "sepuh" tapi tetap lincah.
Family Outing
November
Goodbye Jakarta... maaf harus pindah ke Bandung :(. Entah kenapa selalu saja di saat saya mulai betah berada di suatu tempat lalu saya harus pindah. Meninggalkan Jakarta, artinya pindah kosan lagi tentunya, meninggalkan hiruk pikuk Jakarta serta teman. Ada sedih dan senangnya juga hehe.
Yap...awal bulan saya kembali hidup di Bandung, kota yang penuh kenangan. Bersama adek saya, weekend saya habiskan dengan jalan-jalan haha...
Desember
Nggak terasa udah di penghujung tahun...
Merasakan kembali musim hujan di Bandung yang memang dingin banget.
Malam tahun baru ini saya habiskan untuk menikmati pesta kembang api di depan lapangan gasibu-gedung sate. Kosan di Bandung ini memang strategis banget, cukup jalan kaki udah kelihatan deh keramaian malam tahun baru. Tentunya di tahun baru 2014 ini saya memiliki satu harapan yaitu lebih bahagia. Simpel kan? Haha... meskipun hanya dua kata tapi harapan yang sangat powerfull. Menjadi orang yang lebih bahagia dengan hidupnya termasuk kerjaan, cinta, keluarganya. Yapp...semoga saya bisa lebih bahagia. Aaaamiiiinnnn.....
Sebenarnya saya malah sedih lho kalau tahun baru seperti ini tapi tetap harus optimis ... :(
Selamat tahun baru 2014.....
Subscribe to:
Posts (Atom)