Saturday, 8 June 2013

Semeru, Aku Jatuh Cinta ! Meski.... (Part 1)

Yeahh....I'm in love with Semeru, keindahan yang ada di sana memang telah membuat saya jatuh cinta!!!!

Jujur aja saya bukan anak gunung, saya anak pantai karena sejak lahir udah sering nyium bau pantai pesisir utara, ditambah lagi udah beberapa kali wara wiri ke pantai. Hingga tiba-tiba saya ingin mencoba hal baru. Hal baru yang membuat orang tua saya "ketar-ketir, mendaki gunung!

Begitu tau saya mau mendaki gunung, gunung tertinggi di pulau Jawa lagi, Ibu langsung bilang :Ya Allah....kirain ke Malang tu mau ke Jatim Park, tau dari awal Ibu nggak mau ngijinin!" . Saya cuman nyengir baca sms dari Ibu. Memang sih awalnya saya hanya bilang mau pergi ke Malang saja kekeke...*ampun.

Balik lagi ke awal cintanya saya sama Semeru. Kira-kira bulan Maret 2012, saat saya melihat sunrise di penanjakan Bromo,  saya terpesona  melihat gagah dan tingginya nya Gunung Semeru yang berada di belakang gunung Bromo dan Gunung Batok. Pulang-pulang, searching di internet dan ternyata itu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Keren! Puncak Mahameru, mendengar namanya saat itu sudah terbayang agungnya puncak yang satu ini dan untuk mencapai puncaknya juga butuh kesabaran dan kehati-hatian ekstra.
Keinginan kuat untuk mendaki Semeru juga semakin bertambah setelah menonton "5 Cm". Melihat view dengan jelas keindahan Ranu kumbolo, Oro-oro Ombo dan Puncak membuat saya yang saat itu menonton bersama teman "easygoing" bilang "Ayo Pit...ke sana, pasti bisa kesanalah!"

Gunung Semeru paling tinggi


Akhirnya hari itu semakin dekat. Setelah sebelumnya galau karena belum pernah sama sekali naik Gunung yang "benar-benar gunung" ditambah lagi status mahameru yang siaga, finally I said "I'm ready!" you know what i meant?. Yap...sebelum pendakian ini, saya memang telah berencana ke Gunung untuk pemula semacam Papandayan dan Gede, tapi selalu gagal padahal perlengkapan sudah disiapkan! *fyuh. Jadi wajarlah agak cemas juga beberapa minggu sebelum pendakian "Bisa nggak ya? dinginnya gimana ya? apa batalin aja kali ya? Nggak diijinin ortu lagi !". Untungnya ada teman-teman yang sebelum keberangkatan cukup memotivasi haha...Ngajak larilah ke Senayan biar nggak kaget, ngingetin bawa barang apa aja, nemenin beli perlengkapan nanjak yang lumayan mahal huhu..

Here, We go... 8 Mei 2013 petualangan di mulai dari Stasiun Senen yang saya duga pasti akan dipenuhi tas-tas carrier. Benar saja karena tepat di long weekend, banyak para backpackers yang wara-wiri di sekitar stasiun dan beberapa kali saya juga bertemu teman trip sebelumnya.

Kereta ekonomi tujuan akhir Malang, Matarmaja siap diberangkatkan. Kereta yang menurut saya paling fenomenal karena lama banget kekeke *tapi keren. Kondisi keretanya tahun ini cukup nyaman karena udah ada AC beneran, beda sama tahun taun lalu yang masih bersepoi-sepoi dengan Angin Cendela hoho. 

Setelah perjalanan kurang lebih 18 Jam, akhirnya nyampe juga saya di stasiun Kota baru Malang. 

Muka-muka seger sebelum jadi lebih kurus dan kucel. Itu Saya dan ketujuh kurcaci :p

Kota Malang, saya kembali lagi di tahun ini dengan tujuan yang beda..

 Pose sambil nunggu tiga orang yang belum dateng *Mumpung masih jadi yang paling cantik :D

Dari Stasiun, tim menuju tempat bernama Gedung Rakyat Tumpang dengan Angkot. 
Di sana kita memang sudah disiapkan Jeep yang akan membawa kita ke Ranu Pani. Setelah anggota tim lengkap, dan tas-tas carrier diikat kuat, Jeep dengan penumpang sebelas orang siap berangkat. "Let's Gooo!!!". Perjalanan dari Tumpang ini ke Ranu Pani sekitar 1,5 jam. Selama perjalanan kita semua disuguhkan dengan pemandangan perkebunan milik masyarakat sekitar yang tersusun rapi, pohon-pohon tinggi besar, jurang di sisi kiri dan pemandangan bukit "teletubies".  *Amazing
      Suasana di Jeep, rusuh pada pengen nongol semua :D

Hari makin gelap ketika kita sampai di Ranu Pani, kira-kira pukul lima sore. Tim segera mempersiapkan diri untuk mulai mendaki dan saya juga bersiap memakai sarung tangan dan menyiapkan senjata ampuh, madu!. Pendakian di mulai guys...jangan lupa berdoa!

Ranu Pani, sebuah danau di Lumajang. Titik awal pendakian Semeru.

Menjelang maghrib saya mulai berjalan sambil membawa carrier yang cukup berat, "Oh god...It's my first time carrying 35 liter ++ haha". Padahal carrier saya ukurannya masih tergolong small, beda sama salah satu teman perempuan saya yang bawa 70 liter ++, Crazy!. 

Tujuan kita untuk hari pertama ini adalah ke Ranu Kumbolo. Perjalanan Ranu Pani ke Ranu Kumbolo normalnya lima jam *katanya, tapi beda dengan tim saya yang memakan waktu 7 jam. Wajar sih secara perjalanan malam, dan beberapa newbie termasuk saya yang sering minta istirahat hihi *peace.
Kalau menurut saya, sebenarnya track menuju Ranu Kumbolo masih lumayan normal tapi perjalanan di malam hari memang membuat tim yang agak kelaparan ini merasa lama sekali untuk sampai pos Ranu Kumbolo. "Berapa pos lagi sih? Masih lama ya? Rakumnya belom keliatan ya?" pertanyaan wajar yang sering terdengar selama perjalanan hoho. Memang brasa lebih lama, tapi perjalanan di malam hari keren juga karena saat istirahat kita bisa melihat bintang-bintang di langit yang banyak dan bercahaya terang.

 "Ranu Pani-Lendengan Dowo-Watu rejeng-Ranu Kumbolo",  harus kita selesaikan malam ini dengan jarak 10,5 km. Sekitar pukul 01.00 malam, akhirnya sampai juga di tepian Ranu Kumbolo. Tanpa pikir panjang, untuk para cowok pasang tenda, dan para cewek tidur!, eh salah, masak air sama mie, selanjutnya Sleep tight !.

Good Morning, A beautiful Ranu Kumbolo !
Ada hikmahnya juga saya kebelet pipis pagi-pagi, karena saya bisa melihat cantiknya Ranu Kumbolo yang mengeluarkan embun (bener embun bukannya istilahnya? atau asap ?) dari air yang saya pastikan sedingin es *grrr....                                       Setelah agak siangan, air Ranu kumbolo yang jernih benar-benar bisa memantulkan pemandangan disekitarnya.*Subhanallah.....I'm here! Pemandangan dan suasana seperti ini sepertinya baru kali ini saya rasakan :D. Ranu Kumbolo memang membuat siapa saja betah berlama-lama di sana. 

Mempersiapkan Sarapan dengan menu "Tempe Malang, Telor dadar, Abon udang"

Lucunya, pagi itu ternyata bukan cuman saya saja yang mencari letak tanjakan cinta tapi teman-teman saya juga. Jadi biasanya para pendaki membuat tenda di depan tanjakan cinta, tapi tidak dengan tim saya. Karena sudah capek semalam, begitu sudah di pinggir Ranu Kumbolo, kita buru-buru pasang tenda. Padahal tempat camping yang ada di pikiran kita itu alias di depan tanjakan cinta letaknya berada dibalik bukit di samping tenda kita itu hoho.

Jam 10-an kita semua mulai beberes untuk melanjutkan perjalanan dan melepaskan kepulangan salah satu teman kita yang memang tidak bisa ikut meneruskan petualangan ini.

Pose perpisahan. Bye Putri...

" Mendaki melintas bukit 
  Berjalan letih menahan berat beban
  Bertahan didalam dingin 
  Berselimut kabut `Ranu Kumbolo
  Menatap jalan setapak 
  Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
  Mereguk nikmat coklat susu 
  Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda 
  Bersama sahabat mencari damai
  Mengasah pribadi mengukir cinta"
  Dewa19

Part 2 nya besok ya...udah ngantuk, moga mood gw kembali :))

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment !! Please come back..:D