Bertepatan hari ini ulang tahun Bhayangkara-Kepolisian Republik Indonesia ke 67 saya ingin sedikit curhat hehe...
Polisi, suatu profesi yang sering disorot akhir-akhir ini karena beberapa kasus yang membuat nama Kepolisian RI tercoreng. Kasus korupsi hingga pelecehan yang dilakukan salah seorang anggota kepolisian itu semakin memberikan pandangan miring masyarakat kepada instansi yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat dan menegakkan hukum.
Ternyata sudah hampir 23 tahun saya menjadi anak polisi. Antara sebal, bangga, takut, sedih mungkin memang yang saya rasakan sebagai anak perwira "rendahan".
Menjadi anak polisi menurut saya "agak" berat karena harus bisa adil dan tetap cool hehe. Contohnya yah saat mendengar komentar teman-teman yang sering mengeluhkan sikap polisi. Paling sering yaitu cerita tentang oknum Polisi yang suka nilang pengendara dan suka mencari-cari kesalahan pengendara di jalan lalu ujung-ujungnya semua bisa diselesaikan dengan uang. Saat mendengar tindakan itu saya juga sangat benci dan juga malu karena seolah-olah semua polisi itu bisa dibayar dengan uang. Dan bayangin dong, saya anak polisi mendengar komentar negatif teman-teman saya tentang polisi, gimana rasanya? yap....mau nggak mau harus tetap cool menerima komentar-komentar itu *tutupmata.
Sebenarnya tindakan itu adalah tindakan oknum polisi lalu lintas nakal tetapi masyarakat awam pasti akan men-generalkan "salah satu atau beberapa anggota polisi lalu lintas" dengan "Polisi alias semua Polisi",yah jadilah Polisi-polisi yang bekerja di Bimas, Kantor Pelayanan, dinas di tempat rusuh, atau menangani kasus-kasus lain jadi ikut-ikut terkena citra buruk, termasuk pastinya Ayah saya.
Untuk kasus ini, itu mengapa saya sangat berharap Kepolisian RI memperbaiki instansinya agar anggotanya bisa bekerja secara profesional, bisa menindak semua masayarakat sesuai pasal-pasal yang berlaku, bukan dengan uang lalu urusan selesai. Setidaknya jika hal itu bisa dilakukan maka akan membuat masyarakat semakin sadar pula untuk tidak mudah melanggar peraturan.
Curhat lagi ni, Saya juga sering khawatir tapi juga bangga dengan tugas yang dijalankan Ayah saya itu. Khawatir saat Ayah harus ditugaskan patroli kota, dinas malam hingga subuh menjaga keamanan kota. Rasa khawatir itu kadang semakin bertambah saat mendengar berita-berita tentang Polisi yang dikeroyok masa, diserang komplotan bersenjata, dsb.
Meski saya anak Polisi, ntah kenapa dulu saya masih kikuk dan takut kalau masuk ke Kantor Polisi, mungkin karena terkesan garang ya haha. Sampai sekaramg mungkin masih banyak juga yang menilai bahwa semua Polisi itu terkesan kaku, kasar atau garang, dulu menurut saya Polisi ramah itu cuman Ayah saya, Sahabat Ayah Saya, dan tetangga saya hihi namun beberapa kali saya diajak menghadiri perayaan ulang tahun Bhayangkara membuat pandangan saya tentang Polisi yang terkesan selalu "garang" hilang, malah justru membuat saya tertawa karena saat itu saya melihat langsung Bapak-Bapak Polisi yang tertawa girang lalu semangat joget-joget bersama. Yah..Polisi juga manusia kali. Untuk yang satu ini, semoga semua Polisi di Indonesia bisa bersikap ramah saat melayani masyarakat.
Mungkin sedikit memang yang saya tahu tentang polisi tapi saya memiliki harapan di ulang tahun ke 67 ini Kepolisian RI bisa membenahi diri dan menjadi salah satu instansi kepercayaan masyarakat.
Selamat Ulang Tahun....
Sunday, 30 June 2013
Saturday, 15 June 2013
Galau Akut Pemirsaaaaa
Minggu ini saya sedang menunggu "sesuatu" yang akan mengubah sebagian kecil, emm besar mungkin untuk hidup saya, dan menunggu hasil itu sesuatu yang bener-bener bikin galau!. Yah kayak kalau kita menyatakan cinta, lalu si gebetan belum bilang "nerima" atau " sori, gue tolak", yahh analoginya itu kali ya. Tapi semakin kesini saya semakin bisa mengikhlaskan apapun yang terjadi nanti. Minggu depan mungkin saya sudah tahu jawabannya. Apapun itu jawabannya, bisa bikin sedih juga bahagia #langsung ngeliat tiket pesawat.
Yaps...tahun ini saya sudah mengantongin tiket ke Singapore untuk jalan-jalan bareng Mommy and Daddy di bulan Agustus nanti dan September untuk backpacking ke Phuket-Bangkok bareng my best travelmate. Rencana perjalanan itu udah jauh-jauh hari disiapkan lho. Tapi semua itu bisa batal kalau saya diterima cintanya :p. Selain itu, Saya akan sulit untuk bisa move on dari yang sekarang. But...it's okay because sometimes we have to sacrifice something that i love to get something else.
Dan sejujurnya saya lebih sangat ingin dia menerima cinta saya pemirsa......
Yeah..the nice thing for people is a word "accepted".
Sudah hampir 5 bulan saya berusaha mendapatkan cintanya, dan dia sampai sekarang belum memberi jawaban! Tidakkk....#gulingguling
Saya sering bertanya-tanya sendiri, apa yang akan saya lakukan jika dia menolak saya? Hmm...pastinya saya akan menjalani hidup saya lebih baik dari sebelumnya, mencoba menikmati dan mengekplorasi yang ada sekarang dan berharap Allah SWT semakin mendekatkannya (yang benar-benar dia) ke saya #mulaistres kekeke...
Oke stop tik...It's better to end this post asap before you're being crazy haha...
If you're curious about "Dia", just wait until next week... with note, my love accepted :p
Sunday, 9 June 2013
Semeru, Aku Jatuh Cinta ! Meski....(Part 2-Final)
Tujuan kita kali ini hingga Pos Kalimati, lalu ke Arcopodo dan menggapai bonus, Puncak Mahameru...
Pos-pos yang harus dilewati hingga Kalimati adalah "Ranu Kumbolo-Cemoro Kandang-Jambangan-Kalimati" dengan jarak 7,5 Km, waktu tempuh normal 4-5 jam"
Pukul 11.00, tim mulai berjalan kembali sambil membawa pasokan air Ranu Kumbolo sebagai sumber air nanti sampai Kalimati. Setelah berjalan sekitar satu jam, tim akhirnya mendapat pemandangan yang ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan Tanjakan Cinta :D. Yap...Tim saya ini memang salah tempat camping. Tenda-tenda yang dipasang di depan tanjakan cinta ini sepertinya lebih ramai, karena memang pendaki biasanya membangun tenda di tempat tersebut, the real of Ranu Kumbolo Post.
Senang sekali rasanya bisa melihat tanjakan fenomenal yang konon katanya kalau kita membuat suatu pengharapan selama menaikinya tanpa menoleh ke belakang, harapannya akan terkabul hehe. Percaya nggak percaya tapi ambil sisi positifnya aja karena saya sendiri ngerasa serem kalau harus noleh-noleh belakang yang keliatan curam *takut nggelinding.
Benar-benar salut kepada teman-teman saya..
"Bersama sahabat mencari damai
Pos-pos yang harus dilewati hingga Kalimati adalah "Ranu Kumbolo-Cemoro Kandang-Jambangan-Kalimati" dengan jarak 7,5 Km, waktu tempuh normal 4-5 jam"
Pukul 11.00, tim mulai berjalan kembali sambil membawa pasokan air Ranu Kumbolo sebagai sumber air nanti sampai Kalimati. Setelah berjalan sekitar satu jam, tim akhirnya mendapat pemandangan yang ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan Tanjakan Cinta :D. Yap...Tim saya ini memang salah tempat camping. Tenda-tenda yang dipasang di depan tanjakan cinta ini sepertinya lebih ramai, karena memang pendaki biasanya membangun tenda di tempat tersebut, the real of Ranu Kumbolo Post.
Senang sekali rasanya bisa melihat tanjakan fenomenal yang konon katanya kalau kita membuat suatu pengharapan selama menaikinya tanpa menoleh ke belakang, harapannya akan terkabul hehe. Percaya nggak percaya tapi ambil sisi positifnya aja karena saya sendiri ngerasa serem kalau harus noleh-noleh belakang yang keliatan curam *takut nggelinding.
Narsis sebelum make a wish :p (me and the "potter" girl, Claren *peace)
Menaiki tanjakan ini
memang membuat jantung dagdigdug, so jadilah waktu liat ada tempat yang
agak adem dan landai dikit langsung duduk dan ngatur nafaas yang udah
ngos-ngosan, itung-itung sambil nungguin teman-teman saya yang masih
berjuang naik "Semangat!!".
Biar ngos-ngosan juga tetep keliatan kece...
Setelah tanjakan cinta, lagi-lagi saya dibuat semakin terpesona dengan perjalanan ini. Gimana enggak? Oro-oro ombo yang dipenuhi dengan Lavender ungu terhampar luas di depan mata saya... * salah satu doa saya sebelum mendaki terkabul :D
Lavender Ungu, cantik dan seksehh sekali. *Hidup Ungu!!
Beruntung rasanya bisa melihat oro-oro ombo yang sedang musim Lavender, thank you Mei !. Kalau kita datang di musim kemarau mungkin Oro-oro ombo hanya tampak seperti ilalang-ilalang kering. Tempat yang sangat indah dan pas buat foto prewedding *eaaa.
Oro-oro Ombo, Semeru, Indonesia, You are so beautiful *like me - Gubrak :p
Lanjutt...
Setelah melewati Oro-oro ombo sampailah di Pos berikutnya, Cemoro kandang.
Di Pos ini, tim beristirahat lumayan lama sambil ngeteh-ngeteh lucu (thanks to Mr Tea, Ivan) karena memang perjalanan selanjutnya akan semakin berat dengan medan yang terus menanjak.
Narsis lagi di ketinggian +/- 2500 mdpl
Dan benar saja, dari Cemoro Kandang sampai Jambangan, kita harus mengeluarkan energi ekstra untuk melewati setiap tanjakan-tanjakan dan sesekali melompati kayu-kayu roboh *fyuh. Meski kelelahan tapi saat mendengar kalimat "Ayo semangat mbak..bentar lagi sampai" dari para pendaki yang berpas-pasan, membuat saya harus terus melangkah. Kata-kata itu yang keluar dari sesama pendaki yang ditemui selama pendakian memang sangat memotivasi. Sesama Pendaki saling menghormati dan memotivasi, I like it !.
Muka Claren yang kecape-an, Wic yang tetep narsis dan sadar kamera, dan Stefy, si kapten yang selalu setia berada di belakang tim kekeke.
Puncak Mahameru semakin dekat, dari pos Jambangan kita bisa melihat jalur pasir mahameru, dan merasakan abu vulkanik yang sesekali disemburkan oleh puncak para dewa itu.
Sewaktu istirahat sejenak di Jambangan, saya melihat pendaki kecil yang akan pulang. Ckckck....wow anak kecil dibawa sama orang tuanya ke Semeru ?! Perasaan antara nekat dan kagum melihatnya :D
Menuju Kalimati, pos perijinan terakhir, tempat tim beristirahat sebelum summit attack.
Pukul 17.30, setelah kurang lebih empat jam perjalanan dari Cemoro Kandang sampai juga tim di Kalimati. Di sana ternyata sudah banyak tenda yang di pasang, benar-benar ramai. Segera mungkin tenda dipasang dan tentunya Saya, Claren dan Wic memulai tugas suci, memasak! (Menu kali ini nugget, sosis, bakso, tempe goreng).
Jujur aja, malam itu saya mulai galau. Rasa takut muncul lagi setelah si kapten menginformasikan kalau jalur pasir mahameru sedang tidak bersahabat "Naik lima langkah, turun empat langkah", can you imagine? belum lagi ditambah informasi dinginnya malam hari di Arcopodo dan kemacetan jalur mahameru yang membuat kita harus memulai pendakian pukul 23.00 karena banyaknya pendaki yang akan summit attack malam itu.
Di dalam tenda, sebelum tidur saya dan Wic berkali-kali saling bertanya kesiapan kita berdua. Perasaan kita antara takut, penasaran, galau akut haha...
Claren yang sudah pernah berdiri di puncak mahameru memberikan motivasi dan gambaran pendakian. *hyaaa...Yap Claren tidak ikut submit karena sepatu dia rusak.
Sebenarnya saya tidak terlalu berambisi untuk sampai puncak. Saya sudah cukup bahagia melihat Ranu Kumbolo, Oro-oro Ombo, dan tiba di pos terakhir ini. Puncak Mahameru hanyalah bonus saja, karena setelah kalimati semua hal-hal yang terjadi nanti adalah tanggung jawab masing-masing pendaki. Tapi tetaplah keinginan untuk mendapatkan bonus selalu ada, sehingga akhirnya Saya memutuskan tetap ke puncak.
Berbekal satu liter air, Jaket dan celana tiga lapis (huehehe), cemilan dan madu tentunya, serta kamera pocket, pukul 23.30 saya dan tim memulai pendakian. benar-benar malam yang cukup menegangkan buat saya teman.... *lebay.
Jalur pendakian dari Kalimati ke Arcopodo lebih berat dibandingkan jalur-jalur yang saya lalui sebelumnya. Jalur menanjak dan cukup terjal harus dilalui dalam kegelapan. Jaket tiga lapis yang saya pikir akan membantu saya menahan dinginnya malam, justru membuat saya kepanasan karena tubuh terus bergerak hehehe...
Kesabaran sebelum ke puncak mulai teruji di dalam perjalanan ke pos Arcopodo karena macet!. Malam itu sepertinya puncak kemacetan menuju puncak Mahameru!. Saya jadi ingat kata-kata teman saya yang saya temui saat pendakian bahwa di hari sebelumnya dia baru sampai puncak pukul 07.00, padahal mulai mendaki pukul 11.00 ! What ?!
Pukul 02.30, Saya dan tim baru sampai di Kelik dan kita berhenti cukup lama karena macet! Di Kelik, saya melihat beberapa batu memoriam dari para pendaki yang meninggal dunia dalam pendakian ke puncak.
Dari Kelik pula saya bisa melihat jalur pasir mahameru yang dipenuhi lampu-lampu dari para pendaki. *seperti kemacetan di jalan gatsu ke arah cawang kalau biasa gue liat dari wisma mulia haha. Fenomena satu lagi yang luar biasa dari Semeru.
Karena sepertinya tanda-tanda antrian akan bergerak tidak ada udara dingin juga semakin terasa, akhirnya dengan pertimbangan tersebut si Kapten menyuruh anggotanya untuk turun !.
Memang jika melihat antrian kemacetan itu bisa-bisa jika dipaksakan naik, mungkin sampai puncak sekitar jam 10-an , padahal di jam-jam tersebut arah angin akan berubah dan bisa-bisa membahayakan diri karena asap beracun yang terbawa angin.
Dengan agak berat hati saya turun bersama dengan kedelapan teman saya. Agak sedikit menyesal karena sebenarnya tubuh saya masih sanggup untuk melanjutkan pendakian itu, tapi saya harus menahan ego. Bukankah tujuan sebenarnya bukan bonus tik?
Benar-benar salut kepada teman-teman saya..
Mungkin, Afif dan Ivan gagal mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" untuk orang-orang yang mereka cintai, Wic, Fajar, Mas Urip, Mas ipul, Wafi, Stefy dan Saya gagal berdiri di puncak tertinggi pulau Jawa tapi kita semua sudah menang dari keegoisan diri kita!
"Two thumbs up" untuk tim yang bisa menahan ego dan terus bersama selama pendakian di malam itu-Kelik, 3190 Mdpl.
Yap...Semeru, Gunung yang telah membuat saya jatuh cinta meski akhirnya saya tidak sampai ke Puncakmu tapi keindahan yang disajikan selama perjalanan merupakan kenangan indah di memori otak dan tersimpan di memori kamera hihi...
Tiga wanita kuat, dan kece! :p
Perjalanan Pulang
Tubuh yang mengurus dan kelelahan tapi tetap ceria...
Said goodbye to Ranu Pani
Mengasah pribadi mengukir cinta
Mahameru berikan damainya
Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Mahameru berikan damainya
Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa" -Dewa 19
Saturday, 8 June 2013
Semeru, Aku Jatuh Cinta ! Meski.... (Part 1)
Yeahh....I'm in love with Semeru, keindahan yang ada di sana memang telah membuat saya jatuh cinta!!!!
Jujur aja saya bukan anak gunung, saya anak pantai karena sejak lahir udah sering nyium bau pantai pesisir utara, ditambah lagi udah beberapa kali wara wiri ke pantai. Hingga tiba-tiba saya ingin mencoba hal baru. Hal baru yang membuat orang tua saya "ketar-ketir, mendaki gunung!
Begitu tau saya mau mendaki gunung, gunung tertinggi di pulau Jawa lagi, Ibu langsung bilang :Ya Allah....kirain ke Malang tu mau ke Jatim Park, tau dari awal Ibu nggak mau ngijinin!" . Saya cuman nyengir baca sms dari Ibu. Memang sih awalnya saya hanya bilang mau pergi ke Malang saja kekeke...*ampun.
Balik lagi ke awal cintanya saya sama Semeru. Kira-kira bulan Maret 2012, saat saya melihat sunrise di penanjakan Bromo, saya terpesona melihat gagah dan tingginya nya Gunung Semeru yang berada di belakang gunung Bromo dan Gunung Batok. Pulang-pulang, searching di internet dan ternyata itu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Keren! Puncak Mahameru, mendengar namanya saat itu sudah terbayang agungnya puncak yang satu ini dan untuk mencapai puncaknya juga butuh kesabaran dan kehati-hatian ekstra.
Keinginan kuat untuk mendaki Semeru juga semakin bertambah setelah menonton "5 Cm". Melihat view dengan jelas keindahan Ranu kumbolo, Oro-oro Ombo dan Puncak membuat saya yang saat itu menonton bersama teman "easygoing" bilang "Ayo Pit...ke sana, pasti bisa kesanalah!"
Akhirnya hari itu semakin dekat. Setelah sebelumnya galau karena belum pernah sama sekali naik Gunung
yang "benar-benar gunung" ditambah lagi status mahameru yang siaga, finally I said "I'm ready!" you know what i meant?. Yap...sebelum
pendakian ini, saya memang telah berencana ke Gunung untuk pemula
semacam Papandayan dan Gede, tapi selalu gagal padahal perlengkapan
sudah disiapkan! *fyuh. Jadi wajarlah agak cemas juga beberapa minggu sebelum
pendakian "Bisa nggak ya? dinginnya gimana ya? apa batalin aja kali ya?
Nggak diijinin ortu lagi !". Untungnya ada teman-teman yang sebelum
keberangkatan cukup memotivasi haha...Ngajak larilah ke Senayan biar
nggak kaget, ngingetin bawa barang apa aja, nemenin beli perlengkapan
nanjak yang lumayan mahal huhu..
Jujur aja saya bukan anak gunung, saya anak pantai karena sejak lahir udah sering nyium bau pantai pesisir utara, ditambah lagi udah beberapa kali wara wiri ke pantai. Hingga tiba-tiba saya ingin mencoba hal baru. Hal baru yang membuat orang tua saya "ketar-ketir, mendaki gunung!
Begitu tau saya mau mendaki gunung, gunung tertinggi di pulau Jawa lagi, Ibu langsung bilang :Ya Allah....kirain ke Malang tu mau ke Jatim Park, tau dari awal Ibu nggak mau ngijinin!" . Saya cuman nyengir baca sms dari Ibu. Memang sih awalnya saya hanya bilang mau pergi ke Malang saja kekeke...*ampun.
Balik lagi ke awal cintanya saya sama Semeru. Kira-kira bulan Maret 2012, saat saya melihat sunrise di penanjakan Bromo, saya terpesona melihat gagah dan tingginya nya Gunung Semeru yang berada di belakang gunung Bromo dan Gunung Batok. Pulang-pulang, searching di internet dan ternyata itu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Keren! Puncak Mahameru, mendengar namanya saat itu sudah terbayang agungnya puncak yang satu ini dan untuk mencapai puncaknya juga butuh kesabaran dan kehati-hatian ekstra.
Keinginan kuat untuk mendaki Semeru juga semakin bertambah setelah menonton "5 Cm". Melihat view dengan jelas keindahan Ranu kumbolo, Oro-oro Ombo dan Puncak membuat saya yang saat itu menonton bersama teman "easygoing" bilang "Ayo Pit...ke sana, pasti bisa kesanalah!"
Gunung Semeru paling tinggi
Here, We go... 8 Mei 2013 petualangan di mulai dari Stasiun Senen yang saya duga pasti akan dipenuhi tas-tas carrier. Benar saja karena tepat di long weekend, banyak para backpackers yang wara-wiri di sekitar stasiun dan beberapa kali saya juga bertemu teman trip sebelumnya.
Kereta ekonomi tujuan akhir Malang, Matarmaja siap diberangkatkan. Kereta yang menurut saya paling fenomenal karena lama banget kekeke *tapi keren. Kondisi keretanya tahun ini cukup nyaman karena udah ada AC beneran, beda sama tahun taun lalu yang masih bersepoi-sepoi dengan Angin Cendela hoho.
Setelah perjalanan kurang lebih 18 Jam, akhirnya nyampe juga saya di stasiun Kota baru Malang.
Muka-muka seger sebelum jadi lebih kurus dan kucel. Itu Saya dan ketujuh kurcaci :p
Kota Malang, saya kembali lagi di tahun ini dengan tujuan yang beda..
Pose sambil nunggu tiga orang yang belum dateng *Mumpung masih jadi yang paling cantik :D
Dari Stasiun, tim menuju tempat bernama Gedung Rakyat Tumpang dengan Angkot.
Di sana kita memang sudah disiapkan Jeep yang akan membawa kita ke Ranu Pani. Setelah anggota tim lengkap, dan tas-tas carrier diikat kuat, Jeep dengan penumpang sebelas orang siap berangkat. "Let's Gooo!!!". Perjalanan dari Tumpang ini ke Ranu Pani sekitar 1,5 jam. Selama perjalanan kita semua disuguhkan dengan pemandangan perkebunan milik masyarakat sekitar yang tersusun rapi,
pohon-pohon tinggi besar, jurang di sisi kiri dan pemandangan bukit
"teletubies". *Amazing
Suasana di Jeep, rusuh pada pengen nongol semua :D
Hari makin gelap ketika kita sampai di Ranu Pani, kira-kira pukul lima sore. Tim segera mempersiapkan diri untuk mulai mendaki dan saya juga bersiap memakai sarung tangan dan menyiapkan senjata ampuh, madu!. Pendakian di mulai guys...jangan lupa berdoa!
Ranu Pani, sebuah danau di Lumajang. Titik awal pendakian Semeru.
Menjelang maghrib saya mulai berjalan sambil membawa carrier yang cukup berat, "Oh god...It's my first time carrying 35 liter ++ haha". Padahal carrier saya ukurannya masih tergolong small, beda sama salah satu teman perempuan saya yang bawa 70 liter ++, Crazy!.
Tujuan kita untuk hari pertama ini adalah ke Ranu Kumbolo. Perjalanan Ranu Pani ke Ranu Kumbolo normalnya lima jam *katanya, tapi beda dengan tim saya yang memakan waktu 7 jam. Wajar sih secara perjalanan malam, dan beberapa newbie termasuk saya yang sering minta istirahat hihi *peace.
Kalau menurut saya, sebenarnya track menuju Ranu Kumbolo masih lumayan normal tapi perjalanan di malam hari memang membuat tim yang agak kelaparan ini merasa lama sekali untuk sampai pos Ranu Kumbolo. "Berapa pos lagi sih? Masih lama ya? Rakumnya belom keliatan ya?" pertanyaan wajar yang sering terdengar selama perjalanan hoho. Memang brasa lebih lama, tapi perjalanan di malam hari keren juga karena saat istirahat kita bisa melihat bintang-bintang di langit yang banyak dan bercahaya terang.
"Ranu Pani-Lendengan Dowo-Watu rejeng-Ranu Kumbolo", harus kita selesaikan malam ini dengan jarak 10,5 km. Sekitar pukul 01.00 malam, akhirnya sampai juga di tepian Ranu Kumbolo. Tanpa pikir panjang, untuk para cowok pasang tenda, dan para cewek tidur!, eh salah, masak air sama mie, selanjutnya Sleep tight !.
Good Morning, A beautiful Ranu Kumbolo !
Ada hikmahnya juga saya kebelet pipis pagi-pagi, karena saya bisa melihat cantiknya Ranu Kumbolo yang mengeluarkan embun (bener embun bukannya istilahnya? atau asap ?) dari air yang saya pastikan sedingin es *grrr.... Setelah agak siangan, air Ranu kumbolo yang jernih benar-benar bisa memantulkan pemandangan disekitarnya.*Subhanallah.....I'm here! Pemandangan dan suasana seperti ini sepertinya baru kali ini saya rasakan :D. Ranu Kumbolo memang membuat siapa saja betah berlama-lama di sana.
Mempersiapkan Sarapan dengan menu "Tempe Malang, Telor dadar, Abon udang"
Lucunya, pagi itu ternyata bukan cuman saya saja yang mencari letak tanjakan cinta tapi teman-teman saya juga. Jadi biasanya para pendaki membuat tenda di depan tanjakan cinta, tapi tidak dengan tim saya. Karena sudah capek semalam, begitu sudah di pinggir Ranu Kumbolo, kita buru-buru pasang tenda. Padahal tempat camping yang ada di pikiran kita itu alias di depan tanjakan cinta letaknya berada dibalik bukit di samping tenda kita itu hoho.
Jam 10-an kita semua mulai beberes untuk melanjutkan perjalanan dan melepaskan kepulangan salah satu teman kita yang memang tidak bisa ikut meneruskan petualangan ini.
Pose perpisahan. Bye Putri...
" Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta"
Dewa19
Part 2 nya besok ya...udah ngantuk, moga mood gw kembali :))
Friday, 7 June 2013
Aku Jatuh Cinta
Bagaikan perpaduan insan-insan bersinergi
Daya cipta dan cinta dilahirkan satu materi
Satu di dalam kalbu menegaskan perasaanku
Aku jatuh cinta hanya padamu telah berulang kali
Aku jatuh cinta hanya padamu yang menangkan hati ini
Jingga semburat senja melukiskan gambaran hati
Tanah air dan udara menegaskan berulang kali
Aku jatuh cinta hanya padamu telah berulang kali
Aku jatuh cinta hanya padamu yang menangkan hati ini
Kau beriku jiwa, memberiku nyawa
Kau bagaikan jantungku
Aku terjun bebas, sayapku terlepas
Jatuh ke dalam cinta
Aku jatuh cinta hanya padamu telah berulang kali
Aku jatuh cinta hanya padamu yang menangkan hati ini
Ku telah jatuh cinta
Aku jatuh cinta hanya padamu telah berulang kali
Aku jatuh cinta hanya padamu yang menangkan hati ini
by Ammir (ost orenji)
Wednesday, 5 June 2013
Cinta tapi....
Cinta itu banyak arti tergantung kalian bertanya kepada siapa?
Kalau kalian tanya sama orang yang lagi patah hati, arti cinta bisa jadi menyedihkan. Sebaliknya jika bertanya sama orang yang lagi jatuh cinta, hmm...jawabannya bisa panjang lebar kali luas keliling hehe...
Menjadi serba salah kalau cinta sama orang yang udah punya pasangan, contoh pacar bahkan istri atau suami!
Sejujurnya kalau kamu suka sama seseorang yang udah punya pacar menurut saya nggak masalah. Toh Janur kuning belum melengkung dan Islam juga nggak mengajarkan namanya pacaran kok. Tapi, kamu harus menerima resiko kalau :
Pertama, kalau orang yang kalian cintai ternyata cinta dan setia banget sama pacarnya, hmm siap-siap deh Pupus (langsung dengerin Pupusnya Dewa19) alias patah hati dan itu menyedihkan :((. Yap..the hardest thing to do is watch the one you love, loves someone else.
Kedua, kalau ternyata cinta kamu dapat sambutan hangat dari gebetan kamu itu, siap-siap dicap jadi PHO alias Perusak Hubungan Orang (istilah baru abis dengerin genfm).
Ketiga, kalau gebetan kamu sampai mutusin pacarnya gara-gara kamu, wah siap-siap juga di-teror, disindir, dilabrak sama mantannya gebetan kamu dan kamu juga telah membuat orang lain sedih dan patah hati.
Serba salah ya? karena kamu sebenarnya hanya ingin bahagia dengan orang yang kamu cintai...
Lalu bagaimana kalau cinta sama istri atau suami orang? Kalau misal ada temen saya yang kayak gitu, saya akan balik nanya "Emang nggak ada yang lain ya?". Sebenarnya nggak salah sih untuk perasaan cinta-nya tapi kebanyakan orang kalau cinta cenderung ingin memiliki! bukan begitu? *kalau gw, exactly true :)
So pertimbangin lagi deh rasa cinta kamu itu, pikirkan perasaan orang lain juga. Bagaimana kalau kamu ada di posisi istri atau suaminya? apalagi kalau orang itu udah punya anak. Jangan sampai menjadi penghancur rumah tangga orang lain *naudzubillah min dzalik. Wanita atau pria baik-baik nggak akan menyakiti hati orang lain.
“Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own.”- Robert A. Heinlein
Subscribe to:
Posts (Atom)