Mumpung belum basi, saya ingin berbagi pengalaman backpacker-an bersama my best travelmate, Pipit ke Thailand *yeeee. Yap....pergi ke Thailand udah laaaaammaaa banget kita berdua planning-in, kalau nggak salah sih akhir tahun 2012. Rencana awal kami berdua ingin mengikuti tur ala backpacker, tapi setelah ditimbang dengan masak-masak *bahasanyaah, kami akhirnya lebih memilih melancong sendiri tanpa tur.
Wow....sebagai newbie di dunia travelling ke luar negeri, kami berdua merasa itu sebagai tantangan hihi *dan memang benar adanya!.
Rencana kami semakin mulus sewaktu airasia membuka tawaran penerbangan ke Phuket dengan harga yang lumayan murah, so total biaya pp dari Jkt-Phuket dan Bangkok-Jakarta adalah 1,1 jt-an, dan kami akan menghabiskan waktu selama 7 hari enam malam di Thailand *ahay..
Tanggal 11 September 2013,
Jadwal keberangkatan kami adalah pukul 16.00 WIB, jadi saat itu saya berencana ijin dari kantor after lunch, tapi kerennya pas banget di hari itu saya harus ngasih training ke client *nggikkk, dan saat tepat jam 12 siang, saya capcus ijin keluar *maap hihi, thank you buat rekan saya.
Nah....dengan segala kesemrawutan yang ada akhirnya saya sampai juga di Bandara dengan hati riang dan galau berjamaah sama Pipit. "Gila pit...kita berdua doang yak?", Si Pipit dengan sok bijak "Bismillah aja deh laks" (kata-kata yang keluar persis kayak waktu kita berdua mau ke Semeru).
And here we go.....
Pesawat take off, dan selama perjalanan saya tidur "ayam" gara-gara cuaca sering buruk :X. *parnotime
Finally, pukul 19.00 sampai juga kami di Phuket..... *yaaaaa. Bandaranya menurut saya sih bener-bener biasa aja *sori tapi emang bener sih.
One Backpack and one bag
Masih kayak Indonesia yah. Di sinilah kami menunggu airport bus.
Tujuan pertama kami tentunya ke Hostel, yang letaknya di Phuket Town dan menurut informasi yang sudah saya baca, dari bandara phuket kami bisa naik airport bus sampai terminal "old phuket" yang letaknya dekat dengan hostel kami. Jadi nih sekilas info di Phuket ada dua terminal, Terminal 2 alias new terminal itu untuk bis-bis yang tujuannya ke luar kota misal Bangkok, nah satunya lagi terminal 1 alias old terminal, yang dikhususkan untuk bis dari/ke airport bus, ke patong saja *cmiiw.
- Ada "sedikit" cerita lucu waktu saya menunggu airport bus, jadi ceritanya di sebelah kursi tempat saya duduk ada Om-om yang kayaknya lagi kebingungan, lalu si Om-om ini menoleh ke saya dan langsung mengeluarkan kalimat yang jelas saya sama sekali nggak tahu, dan saya cuman bengong.... endingnya saya bilang "Hmm...what?", si om-om itu langsung bilang "Hee...you're not Thai?", dan saya cuman nyengir heu....
haha....oke sebelumnya saya pernah baca di salah satu blog tentang seorang wanita berjilbab yang disangka muslim Thailand dan sekarang itu terjadi juga pada saya hihi.- Intermezo
Oke balik lagi ke inti cerita, setelah harap-harap cemas karena menurut info airport bus terakhir adalah jam 8 malam, akhirnya bis datang, fyuhh lega deh dan karena mungkin sudah malam, hanya ada lima penumpang di bis itu, saya, Pipit, dua orang bule, dan si om-om tadi. Tarif bis ini cuman 90 bath, murah ya (Damri-nya Jakarta), itu sebenarnya alasan utama sih kenapa kami berdua memilih naik bis heu... kalau misal naik taksi bisa sekitar 700 bath lho secara memang jauh jarak bandara ke Phuket town.
Dan petualangan di mulai, setelah kurang lebih 30 menit perjalanan, si om-om tadi turun di pinggir jalan, jadilah hanya tinggal kami dan dua bule di bis itu. Lalu si kondektur bis bilang intinya kami disuruh turun disini. Hah??? lho bukan di terminal bis yang kami tuju tapi di pinggir jalan raya yang kami nggak tahu itu dimana *GPS mati brooo... sial banget, mungkin karena bis terakhir jadi mereka nurunin penumpang seenaknya!
Saya dan Pipit celingak celinguk kayak anak ilang. "Ini jalan apa?", "Ini mananya hostel?", "Kok gak ada taxi ya?", "Nggak ada orang lewat!" . Phuket town jam 9 malam udah sepi lagi, mana abis hujan, nggak liat ojek, becek ! "stop :D
Sewaktu kita berdua lagi galau, di belakang kami ada sekelompok Bapak-bapak berseragam. Dan thank god, ternyata Bapak-bapak itu adalah polisi!. Dengan kemampuan bahasa Inggris seadanya, kami berkomuniasi, dan untunglah dari empat polisi di sana ada satu pak polisi yang lumayan bahasa Inggrisnya , dan menurut saya sama Pipit, Bapak Polisi itu jabatannya lebih tinggi dari yang lain haha.
Pak Polisi ini baik banget, menyuruh kami menunggu karena staff nya lagi nyariin ojek!.
Dan....mungkin karena Saya dan Pipit terlihat menyedihkan si Pak Polisi itu sampai nanya "Untuk ojek, kamu bisa bayar berapa? " hahaha.... dalam hati "Tenang pak kita baru nyampe Thailand, masih kaya kok ", nggak cuman itu aja, si Pak Polisi juga nanya "Kalian sudah makan malam?" T.T. Positif muka-muka anak ilang.
Kami pikir ojeknya ada dua ternyata satu doang yang datang *gubrak.
Salah satu polisi menanyakan tempat hostel kami, tapi ternyata Pak Polisi ini juga nggak tahu letak persisnya, mana si tukang ojek juga kurang paham waktu ditunjukin tulisan latin alamat hostelnya. Lalu Pak Polisi menyuruh kami menelpon pemilik hostel, tapiii....boro-boro telepon, SIM card Thailand aja nggak punya T.T. Untungnya ada Polisi muda yang dengan sukarela menelpon pemilik hostel dengan Iphone-nya hihi. Nggak kebayang deh kalau nggak ada mereka. Setelah tahu alamat persisnya, Pak Ojek memberikan tarif 140 Bath untuk dua orang. Karena sudah malam, capek, dan lapar, akhirnya permintaan Pak Ojek ini langsung kami berdua iyakan. Fyuhhh.......
Mau kemana neng?
Pak Polisi muda sedang menghubungi hostel
Nah sekarang saya dan Pipit masih ragu-ragu "Beneran ojeknya cuman satu?" Nyukup nggak tuh..tapi si Pak Ojek memastikan aman dan sanggup membawa kami berdua dan ransel kami ini.
Sebelum berpisah dengan para polisi yang baik hati ini, kami sempat berfoto-foto dulu haha.... bodo amat diliatin orang-orang. Polisi muda itu juga mengambil foto kami dengan iphonenya hihi...*itu artinya muka saya dan Pipit gampang dilacak kalau aneh-aneh selama di Phuket haha
Pak polisi sebelah saya itu lah yang paling oke, dan ngebantu banget.
Saya dan Pipit langsung "menyerahkan diri" ke Pak Ojek, mau dibawa kemana juga ngikut aja, percaya aja deh. Kami berdua cekikikan selama di Ojek, ngerasa lucu aja naik motor bertiga gini di depan Polisi, nggak ada helm, parahnya yang nyuruh Polisinya lagi. Kalau di Indonesia gimana ya, bisa ditilang kali haha..
Setelah melalui rintangan dan halangan akhirnya sampai juga di hostel. Kami langsung beristirahat dan bersiap mengikuti touring Phiphi island esok hari............