Sudah lamaaaaa sekali rasanya saya nggak cuap-cuap lagi di sini... i'm sorry dan gara-gara ini saya jadi lupa gimana perjalanan saya hari ketiga di Malaysia :( *sambil bersihin debu di blog :D
Ah baiklah saya akan coba mengingat-ingat kembali perjalanan saya hari ketiga yang tentunya lebih seru..
Pagi hari tanggal 30 Agustus 2014, aktivitas yang saya lakukan di hostel tentunya mandi dan sarapan. Selanjutnya kami akan mengunjungi Batu Caves, dan selanjutnya Bukit Bintang, atau opsi kedua Malaka. Oke, hari itu saya bingung apakah akan ke Malaka atau tidak mengingat Malaka yang cukup jauh dari Kuala Lumpur.
Seperti biasa kami mulai keluar dari hostel menuju Stasiun Pasar Seni menuju KL Sentral. Untuk menuju ke Batu caves sangatlah mudah karena kami hanya membeli tiket Komuter menuju stasiun Batu Caves.
Cukup membayar RM 2
OOT. Saat menunggu Komuter datang, dan kebetulan ada Wifi gratis, saya coba membuka email dan hasilnya mengejutkan. Ternyata saya lolos untuk mengikuti tahapan rekruitasi selanjutnya di salah satu perusahaan BUMN. Saat itu juga mendadak galau karena tesnya akan dilaksanakan esok hari dan ada beberapa syarat administrasi yang harus dibawa untuk dapat mengikuti tes tersebut. *wuaaaa... Saya bingung, orangtua saya juga bingung, saat itu rasanya saya benar-benar membutuhkan Pintu ajaib doraemon. Sempet kepikiran untuk pulang ke Jakarta hari itu tapi dokumen-dokumen yang harus dibawa ada di Bandung, kalau ke Bandung dulu pasti nggak sempat karena tes-nya dilaksanakan jam 7 pagi. Belum lagi, kalau saya pulang dulu gimana nasib orangtua dan kakak adek saya... oke saya khawatir dengan mereka ahahahaha. Akhirnya di dalam komuter saya putuskan say goodbye ke perusahaan BUMN itu :(.
Namanya juga naik Komuter, saat berada di dalamnya saya merasa sedang menaiki komuter tanah abang jurusan Sudimara haha. Perjalanan dengan Komuter ke arah Batu Caves ini ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam, penumpangnya tidak terlalu banyak dan sangat nyaman untuk tidur selama perjalanan :D.
Yee...akhinya sampai juga kami di Batu caves. Karena Batu Caves sebenarnya adalah tempat peribadatan untuk umat Hindu, itu kenapa saat kami berada di sana banyak umat Hindu yang sepertinya baru saja selesai atau akan menjalankan Ibadah. Senangnya masuk ke Batu Caves ini gratis loh :)
Foto dengan keturunan India yang telah selesai menjalankan ibadah.
Di area Batu Caves terdapat Patung Murugan tertinggi lho di dunia, tingginya sekitar 42,7 meter o_O dan di sana kita bisa memasuki kuil gua dengan menaiki 272 anak tangga x.x *feeling dizzy.
Bapak yang nggak mau ketinggalan untuk narsis-narsis ria :D
Ngasih makan dulu ke Merpati-merpati ini
Berhubung Ibu kecapekan, sehingga beliau memilih untuk duduk-duduk cantik, sedangkan bapak, mas, adek dan saya memilih untuk masuk ke gua dengan langkah semangat di awal lalu lemas di akhir hahaha...
Seriously, cukup menguras tenaga dan tingkat kecuramannya itu yang membuat saya nggak berani sering-sering lihat ke belakang saat menaiki tangga. Ah..belum lagi monyet-monyet di sekeliling saya yang membuat saya harus tetap waspada :D
Semangat..!!
Curam kan...T.T
Setelah 7-menit melangkahkan kaki, sampai juga kami di dalam gua..
Kuil gua ini memang keren banget, besar dan tinggi, jadi kalau ke Batu Caves memang nggak afdol kalau belum mencapai guanya hehe..
Setelah puas poto-poto kami turun dari Gua , lalu mendekati burung-burung merpati yang banyak bertebangan di Pelataran Patung Murugan. Namanya juga si jinak-jinak merpati, untuk mendekatinya saya harus mengeluarkan jurus peri kehewanan yaitu memberi umpan atau pelan-pelan deketin hahaha....
Nah berhubung saya nggak punya umpan, pelan-pelan deketin aja deh. Pas berhasil tepat
ditengah-tengah burung-burung ini, eh ada adek kecil di belakang yang lari-lari ngejar mereka! liat aja deh jadi pada kabur x.x.
Yasudahlah akhirnya setelah puas-puas foto dan menikmati suasana di sana, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata berikutnya. Sekitar pukul 12 siang kami sampai di KL sentral, di sini saya bingung apakah akan melanjutkan ke Melaka atau tidak, karena kalaupun jadi ke Melaka pasti waktunya sangat mepet. Kalau untuk menginap di Melaka jelas tidak mungkin juga karena besok siang kami harus sudah pergi ke Bandara untuk pulang. Hmm....tapi ternyata orangtua saya bersemangat untuk ke Melaka !!!! Yayaya.....beginilah punya orangtua yang suka jalan-jalan haha...
Baiklah, saya langsung memesan tiket KTM KL Sentral > stasiun Bandar Tasek Selatan seharga 1 RM, murah kan.
Benar sekali apa yang ditulis teman-teman blogger yang sudah pernah kesana, terminal bis ini sangat besar dan bagus. Bangunan terminalnya seperti bandara, bersih, ada boarding time nya juga loh :D (berharap Indonesia juga punya).
Jadwal keberangkatan bis terpampang di layar monitor terminal sehingga saya bisa melihat jadwal keberangkatan terdekat adalah pukul 13.45. Menurut perhitungan perkiraan waktu maka kami
akan sampai paling cepat pukul 16.30 atau paling lambat pukul 17.00,
jadi paling tidak kami bisa menikmati Melaka sekitar 2 jam-an, meskipun itu kurang tapi lumayan lah. Ok...kami putuskan membeli tiket Metrobus.
Setelah menunggu di gate 02, ternyata bis mengalami keterlambatan! Menurut informasi petugas di sana, bisnya mengalami kerusakan sehingga menunggu bis pengganti *Ah... terminalnya sih mirip bandara tapi bis nya juga jangan ikutan kayak pesawat dong :(*. Kalau sampai telat lama, bisa-bisa kami cuman numpang lewat aja di Melaka. Dan kekhawatiran saya terjadi, satu jam kemudian bis pengganti baru datang dan itu artinya kami akan sampai di Melaka sekitar pukul 17.30 x.x.
Sekitar pukul 17.30 kami baru sampai di Melaka Sentral *nangis*, meskipun matahari masih terang di sana tapi kami harus sampai di Kuala Lumpur lagi sebelum jam 1. Kenapa jam 11? karena saya takut KTM sudah berhenti beroperasi jam 11 malam, lebih tepatnya saya sebenarnya tidak tahu jam berapa KTM tutup. Kalau sampai KTM tutup, terus naik taksi pasti lebih mahal apalagi kami berlima dan letak KL Sentral dari Teminal lumayan Jauh :P *mental backpacker. Karena itulah saya membeli tiket bis Metrobus untuk pulang pukul 19.30 hahaha...*crazything, jaga-jaga siapa tau telat lagi. FYI, Bis terakhir pukul 20.00.
Masih ada waktu satu jam untuk menikmati kota Melaka, berarti dengan waktu sesingat itu agendanya cuman foto-foto ajah! Kali ini tempat yang akan kami kunjungi bernama Stadthuys, tempat ini bisa dikatakan pusatnya Melaka, di sana berdiri bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda. Ada yang unik dari bangunan-bangunan ini yaitu catnya yang seragam berwarna merah serta berdirinya "Christ Church", gereja tertua di Malaysia yang dibangun di abad ke-18. Dan yang keren adalah bangunan-bangunan di sana masih terawat dan berdiri kokoh. wow...! Nggak heran si kalau Melaka adalah "UNESCO World Heritage City".
Lanjut lagi...dari Melaka Sentral ke Stadthuys kami akan menaiki bis panorama no 17. Saya pikir karena sudah sore seharusnya tidak banyak penumpang yang akan ke Stadthuys, ternyata saya salah pemirsa. Begitu kami sampai di tempat pemberhentian bis, kami melihat antrain para turis yang lumayan panjang sampai-sampai begitu bis datang, bis langsung penuh sesak, itupun masih ada beberapa turis yang nggak ikut keangkut *fyuhh. Akhirnya kamipun menunggu bis berikutnya. Kurang lebih setengah jam kemudian bis baru datang x.x. Lama perjalanan ke Stadthuys sekitar 15 menitan tanpa macet dan harga tiket bis sebesar RM 1.5.
Sesampainya di Stadthuys, kami segera turun dari bis dan tanpa pikir panjang langsung take camera, action !!! ;))). Kami cuman mempunyai waktu setengah jam untuk melihat sekitaran tempat itu. "Aghhhh....nyesel deh kelamaan di batu caves". Semestinya banyak tempat di Melaka yang bisa kami jelajahi, seperti sungainya, sudut-sudut bangunan, dsb tapi jam 7 kami harus kembali ke Melaka Sentral *tidaaaak.
Alhasil hanya foto-foto ini yang bisa kami ambil. :D
Akhirnya nyampe juga kesini
Sungainya bersih
Jongker street, sayang nggak sempet jalan-jalan sampai kedalem :(
Becak hias
Pukul 19.00, kami harus kembali ke Melaka Sentral dan saya bingung untuk memilih naik bis atau taksi haha. Berhubung saya tidak mau gambling, saya putuskan naik taksi. Menurut kabar burung yang beredar, kalau ingin naik taksi di Malaysia, lebih baik pilih yang supirnya keturunan cina atau melayu karena ada alasan tertentu yang membuat supir india punya reputasi buruk. Ternyata saat saya tawar-menawar dengan beberapa supir taksi di sana, justru supir india-lah yang paling baik karena mau memberi tarif lebih murah dan kami berlima boleh masuk dalam satu taksi. Satu taksi lima orang? hahaha..ngak apa-apalah daripada ada ntar ada yang nyasar, lumayan irit :p.
Pukul 19.30, bis mulai meninggalkan terminal. Ah....rasanya perjalanan ke Melaka kali ini benar-benar penuh drama tapi seru. Pastinya saya nggak menyangka bisa mengajak orangtua sampai sini dengan waktu yang sangat singkat hahahaha. Dalam setengah hari Kuala lumpur-Melaka PP itu lumayan melelahkan lhoo bagi saya, apalagi bagi orangtua saya tapi syukurlah orangtua saya memang hobi traveling si kekeke :).
Tiket Metrobus seharga RM 10