Pukul 09.00 setelah sarapan roti dan susu *sok bule, kami keluar dari hostel untuk menuju ke Terminal Pudu Sentral. Jarak antara Hostel ke Terminal ditempuh dalam waktu setengah jam dengan jalan kaki termasuk foto-foto selama di jalan *tutupmuka :D. Memang deh saya merasa tidak salah memilih penginapan di kawasan Chinatown ini karena lokasinya yang strategis :D.
Selama perjalanan, kami melewati gerbang Petailing Street, nama jalan di kawasan Chinatown yang setiap malam dijadikan tempat lapak pedagang barang-barang murah, serta kuliner.
Poto-poto cantik dulu di depan Petailing Street *numpang lewat
Menuju Jembatan ke Terminal dan Bapak yang suka potopoto
Sesampainya di Terminal Pudu Sentral, kami menuju lantai dua untuk membeli tiket Go Genting. Kami beruntung karena kami masih mendapatkan jadwal keberangkatan bis pukul 10.00 sehingga kami tidak perlu waktu lama untuk menunggu.
Bis berada di platform 2, karena kami tidak tahu tempatnya kami bertanya ke salah seorang petugas terminal. Bapak petugas ini sangat baik, beliau langsung menunjukkan bahkan mengantarkan kami menuju platrform 2 dengan semangat :).
Tepat pukul 10.00, Bis berangkat dan seluruh kursi penumpang penuh. Perjalanan sekitar satu jam ini saya habiskan dengan tidur, yap kami semua tidur kecuali Bapak, karena Beliau terlalu antusias menikmati perjalanan ini :p.
Begitu tiba di Genting, hawa dingin mulai terasa, hawanya mirip dengan hawa di daerah Lembang. Dari tempat pemberhentian Bis, kami langsung menuju ke Genting Skyway, kereta gantung yang akan mengantarkan kami ke Genting highland.
Poto di depan Genitng Skyway.
Wow rasanya excited karena terakhir kali saya naik kereta gantung seperti ini adalah sewaktu umur saya masih lima tahun di TMII dan itupun nangis kenceng hahaha... *masihingetbanget
Perasaannya antara bahagia dan agak takut hahahaha...tapi asli keren. Sekitar 15 menit kami berada di kereta gantung dan rasanya seperti satu jam di sana *-.-
"kok gak nyampe-nyampe yaaaaa -.-"
"Ini gimana si buatnya...?pasti susah deh? berapa taun ya buatnya?Pernah ngadat nggak ya keretanya?" *pertanyaan-pertanyaan random selama di atas kereta gantung
Syukurlaaah...akhirnya sampai juga di tempat pemberhentian kereta gantung!! tapi krik-krik kok sepi yaa...dimana area permainan atau genting resort world-nya? oooh...ternyata untuk ke area bermainnya, kami harus keluar gedung terlebih dahulu *oke.
Yap...beginilah penampakan depannya, di dalamnya memang banyak arena permainan,
mirip Transtudio Bandung.
Salah satu fasilitas di sana
Wuaaa....lampion warna-warni :D *lari-lari
Setelah berkeliling melihat wahana permainan di Resort World dan pemandangan sekitar Genting, serta karena ingin mengunjungi tempat lain di Kuala Lumpur akhirnya kami putuskan pulang tapi sebelumnya take a photo dulu...*emmm bukan a photo sih tapi some photos "p
Salah satu foto berkat tongsis dan fisheye :D
Kami pulang menggunakan Bis Go Genting lagi tapi kali ini ke arah KL Sentral karena jam keberangkatannya lebih cepat setengah jam. Harga tiketnya RM4.3, lebih murah RM 0.3 dari harga tiket bis Genting ke Pudu Sentral. Seperti biasa selama perjalanan satu jam ini kami semua tidur termasuk Bapak :D. Sampai KL Sentral, kami menaiki LRT ke arah Pasar Seni.
Tujuan berikutnya adalah belanja oleh-oleh ke Pasar Seni atau Central Market yang letaknya hanya di seberang Hostel tempat kami menginap. Sebelum belanja oleh-oleh, kami makan sore siang dulu. Saya, kakak dan adek memilih makan siang KFC. Ckckc...jauh-jauh ke Malaysia malah makan KFC, eh tapi katanya KFC di sana ada yang beda lho dari di Indonesia, karena penasaran iu kenapa kami memilih makan di sana *promosidikit :D.
Taraaaa....Paket snack-ayam mashed potato dengan harga sekitar RM 12.5.
Sebenarnya saya tertarik membeli KFC di sana juga karena ada diskon 50% untuk paket snack ini tapii ternyata pas di depan kasir saya baru tahu kalau diskonnya baru ada pukul 18.00 dan sewaktu saya kesana adalah pukul 17.00...Jyaah selisih satu jam doang :| , yasudahlah.
Awalnya saya pikir Pasar Seni semacam pasar yang panas dan selalu penuh pengunjung, tapi rupanya saat saya masuk ke dalamnya pasar ini justru ber-AC dan tidak terlalu ramai sehingga kami bisa berbelanja dengan nyaman.
Suasana di dalam Pasar Seni.
Di sini kita bisa mendapatkan souvenir-souvenir lucu dan unik khas Malaysia dengan harga cukup terjangkau.
So cute...
Salah satu yang paling menarik di Pasar Seni adalah toko cokelaaaaaaat......:*
Banyak pilihan coklat di sana yang akan membuat para pecinta coklat bahagia tentunya, termasuk saya tapi berhubung dana terbatas saya hanya membeli 6 kotak *dikit kaaaaan :(.
Setelah puas berbelanja di Pasar Seni, mumpung tenaga masih ada kami lalu ke Petailing Street untuk melihat suasana malam di sana.
Ternyata memang benar, di malam hari Petailing street berubah menjadi pasar yang menjual souvenir, barang-barang kw, buah-buahan, serta masakan kuliner.
Boneka Mr. bean, salah satu barang yang di jual di sana
Miniatur Pesawat dari berbagai macam Negara termasuk Indonesia
Sama halnya dengan Pasar Chinatown di Singapore, Petailing Street dipenuhi lampion-lampion cantik yang menggantung di sepanjang jalan.
Di Petailing Street, Ibu justru membeli buah Jeruk dan kelengkeng .Harga buah-buahan ini tidak berbeda jauh dari harga buah di Indonesia. Baru kali ini saya pergi ke negara orang lalu membeli buah kiloan haha, maklum kali ini saya pergi bersama Ibu yang selalu tertarik membeli buah.
Setelah itu pulang untuk makan malam, dan tanpa pikir panjang kami menuju Restaurant Yusoof di dekat Hostel :D. Hari kedua ini benar-benar penuh jalan-jalan dan pasar tapi happy *fyuhhh.